Zaman sekarang, anak-anak muda sering putus-sambung-ganti..bahkan ada kalimat SELINGKUH dalam perhubungan anak-anak muda..maksudnya perbuatan SELINGKUH bukan sahaja dalam kalangan suami-isteri, tetapi dalam perhubungan anak-anak muda..apakah itu adalah rencana Tuhan bagi anak muda zaman sekarang untuk masuk ke pernikahan dengan cara putus-sambung-cuba-cuba-ganti?
Tentu tidak, kerana Pola Tuhan dalam mempersiapkan manusia ciptaanNya untuk masuk dalam pernikahan tidak pernah berubah dari masa ke masa, iaitu: DIMULAI DARI HUBUNGAN TEMAN, KEMUDIAN BERSAHABAT,
BERTUNANG DAN MASUK DALAM PERNIKAHAN..
JADI apa rahsianya..?
Rahsianya ada dalam Firman Tuhan di Pengkotbah 4:12b “tali tiga lembar tak mudah diputuskan.”...
DI dalam dunia, ada pengenalan sebuah anyaman tali baru yang bisa kuat kalau anyaman itu hanya terdiri daripada 3 lembar tali sahaja...
Jika tali yang terdiri daripada anyaman 2 lembar atau lebih dari 3 lembar, maka tali itu tidak akan kuat dan mudah putus. Saat menganyam tali, 3 lembar tali dijajarkan, di mana lembar tali yang berada di tengah tidak bergerak, sedangkan lembar di kiri dan kanan yang bergerak dipilin ke lembar yang di tengah ganti bergantian, terus menerus sampai lembar tali teranyam dari ujung yang satu ke ujung lainnya.
Tiga lembar tali yang dimaksud Pengkotbah adalah kedua orang muda yang sedang membangun hubungan dan Tuhan; di mana Tuhan adalah lembar tali yang berada di tengah-tengah. Tuhan adalah lembar yang menjadi pautan lembar tali kiri dan kanan untuk dianyam, lembar di tengah adalah yang menjadi penyatu antara lembar yang kiri dan yang kanan. Tanpa adanya lembar yang di tengah maka lembar kiri dan kanan tidak akan dapat menyatu dengan kuat, tali demikian tidak akan dapat tahan dalam goncangan dan tarikan beban yang besar...
Hubungan dua orang yang sedang “pacaran” tidak akan dapat bertahan jika tidak mempersilakan Tuhan hadir di tengah-tengah mereka. Tapi sebenarnya dengan menghadirkan Tuhan dalam hubungan mereka (misalnya dalam pacaran tetap menghadiri kegiatan-kegiatan Kristen) tapi tidak pernah melibatkan DIA dalam proses yang berjalan (baik sedang dalam konflik atau tidak), tidak akan berguna; kerana itu ibaratnya seperti 3 lembar tali dijajarkan, tapi tali yang di tengah tidak pernah dijalin oleh lembar yang di kiri maupun yang di kanan.
Bagaimana “Melibatkan TUHAN” dalam coupling?
* Sedari kehadiranNYA sentiasa ada di manapun termasuk saat sedang berdua dengan pujaan hati, baik dalam keadaan “happy” maupun dalam keadaan “conflict”. Inilah yang disebut IMAN seperti yang dikatakan oleh Hebrews 11:6a “And without faith it is impossible to please God, because anyone who comes to him must believe that he exists...”
* Kalau sudah bisa menyedari kehadiranNYA, langkah berikutnya..berdialoglah dengan DIA; baik sekadar curhat hati yang “happy” maupun minta pertolongan saat sedang “conflict”. Kalau lakukan ini, maka inilah saat lembar sedang dijalin/dianyam dengan lembar yang di tengah.
* Hasilnya tentu dapat memberikan reaksi (ekspresi) terhadap keadaan “happy” atau “conflict” dengan cara yang benar sesuai dengan kehendakNya. Hasilnya tentu semakin baik. Sebab hanya cara menghadapi konflik yang benar yang justru akan mempererat hubungan antara dua sejoli bukan sebaliknya.
Teori memang mudah tapi praktiknya susah...betul kan..? belajarlah untuk pratikkannya yahh...
~ I wanna GROW OLD with you...
:) terbaik, sis . it's true. tiasa yang mustahil .
ReplyDeleteyaa..thanks..copy paste ni bha..hehe
ReplyDelete